AI (artificial intelligence) adalah gelombang baru perubahan. Beberapa pertanyaan muncul sehubungan dengan relasi antara AI, pekerja, dan pekerjaan?
Apakah AI (artificial intelligence) membuat manusia sebagai pekerja menjadi tidak berarti lagi karena dengan mudah digantikan? Atau AI malah membuat pekerja jadi lebih bernilai dari sebelumnya?
Apakah AI (artificial intelligence) membuat pekerja dan pekerjaannya tidak relevan lagi? Atau AI membuat semua hal, terutama manusia sebagai pekerja, menjadi lebih berguna?
Beberapa isu berkaitan dengan AI yang sudah terjadi dan menjadi diskusi menunjukkan bahwa AI memiliki tantangan dan peluang.
Contoh isu sehubungan dengan tantangan pada masa depan AI:
- Masalah pengumpulan data. Program atau aplikasi AI memperlihatkan pengumpulan data pribadi yang ekstensif dan ini tentu menimbulkan masalah privasi.
- Masalah kepatuhan terhadap regulasi. Bagaimana memastikan program atau aplikasi AI mematuhi undang-undang privasi dan hak pengguna.
Contoh isu sehubungan dengan peluang pada masa depan AI:
- Tugas rutin diotomatisasi. Program atau aplikasi AI dapat mengerjakan tugas-tugas yang berulang dan ini membebaskan manusia sebagai pekerja melakukan peran yang lebih strategis.
- Membuat peta pembelajaran yang adaptif. Program atau aplikasi AI menyesuaikan konten pendidikan berdasarkan gaya belajar dan kemajuan individu.
Pandangan optimis tentang AI adalah AI akan mengembangkan kreativitas manusia dan memperkuat potensi manusia. Namun, jangan lupa pada saat yang sama, hal sebaliknya juga terjadi, yaitu risiko terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kejahatan yang canggih, juga akan muncul dan berkembang.
Lihat informasi berikut:
Rethinking AI's impact: MIT CSAIL study reveals economic limits to job automation.
The Future of Jobs Report 2025.