Pemasaran yang dipersonalisasi (personalized marketing) adalah upaya menggunakan berbagai data, khususnya data pelanggan, untuk menyesuaikan pesan dan penawaran kepada pelanggan dan calon pelanggan.
Apa saja data yang dimaksud? Beberapa di antaranya adalah kebiasaan, kebutuhan, minat, demografi, perilaku pembelian spesifik sebelumnya dari pelanggan, dan interaksi pelanggan dan calon pelanggan dengan saluran yang dimiliki suatu unit usaha. Penelitian yang dilakukan McKinsey menunjukkan bahwa 71% konsumen mengharapkan perusahaan memberikan interaksi yang dipersonalisasi. Bila itu tak terjadi maka 76% konsumen merasa frustrasi.
Melalui personalisasi, pelanggan akan merasa Anda, sebagai organisasi/merek/perusahaan, seperti bercakap-cakap langsung kepada mereka sebagai individu yang unik. Bila dari percakapan tersebut, pelanggan merasa Anda memahami kebutuhan mereka maka mereka cenderung akan mempercayai kalau Anda dapat membantu masalah mereka.
Lihat artikel berikut:
Take Personalized Marketing to a New Level: 14 Brand Examples.
9 Common Personalization Challenges (And How to Overcome Them).