Bila Anda membuat konten hanya untuk tujuan jurnal atau catatan pribadi, Anda tak memerlukan perencanaan khusus. Tapi jika Anda memiliki keingingan dan visi agar pesan dalam konten Anda menjangkau audiens tertentu atau konten Anda memiliki tujuan-tujuan bisnis maka Anda memerlukan strategi konten (content strategy).
Strategi konten (content strategy) secara sederhana punya fokus pada perencanaan, pembuatan, penyajian, dan pengelolaan konten. Tujuan adanya strategi konten adalah untuk menjadikan konten Anda bermakna dan berkelanjutan.
Sebagai awal, bila Anda sudah memiliki platform untuk menunjukkan konten dan dalam beberapa waktu, Anda sudah menghadirkan atau menyajikan konten, maka Anda perlu memperhatikan tanda-tanda yang berhubungan dengan lalu lintas (traffic) konten.
Untuk lalu lintas (traffic) konten, apa saja yang perlu dicermati?
Pertama, apakah lalu lintas (traffic) konten Anda berasal dari penelusuran (search) atau datang dari sumber lain?
Kedua, apakah konten Anda dibagi (share) atau disebarluaskan oleh orang lain?
Bagaimana cara mencapai dua hal tersebut?
Anda harus memahami bagaimana cara audiens atau pengguna Anda berpikir, juga seperti apa percakapan mereka mengenai suatu subjek. Konten kemudian harus dibuat dan distrukturkan berdasarkan hal tersebut.
Anda perlu menunjukkan atau menyampaikan konten Anda dengan cara yang dapat dimengerti oleh audiens atau pengguna.
Anda harus mengupayakan agar konten Anda dapat diakses oleh semua orang.
Anda harus konsisten dalam penyajian konten. Perlu ada panduan gaya untuk konten Anda baik yang berhubungan dengan desain, maupun bahasa. Dengan konsistensi diharapkan audiens atau pengguna konten Anda dapat memahami dan mempelajari apa yang Anda coba komunikasikan.