Menghadapi orang-orang yang sulit

Pernahkah Anda begitu kesulitan berbicara atau bekerja sama dengan orang-orang tertentu? Mereka adalah orang-orang yang sulit; mereka mungkin suka mengeluh, suka mengkritik, sering membuat penilaian negatif, tidak memiliki nalar yang runtut, atau hanya mau mendengar hal yang menyenangkan diri mereka saja. Orang-orang sulit (difficult people) semacam itu dapat membuat Anda bingung, jengkel, atau frustrasi. Bagaimana cara menghadapinya?

Brendon Burchard mengingatkan agar Anda tidak cepat marah terhadap orang-orang itu karena Anda mungkin tidak mengerti cerita mereka. Anda tidak tahu apa yang sebenarnya sedang mereka alami.

Jay Johnson mengatakan, “Each of us are a difficult person for someone else.” Ini semacam pengigat bahwa diri kita boleh jadi juga menimbulkan kesulitan bagi orang lain.

Orang-orang yang sulit itu bisa saja mengalami masalah yang sebenarnya sama seperti yang Anda hadapi. Mungkin di balik perilaku yang mereka tunjukkan itu, mereka sebenarnya mengatakan: ‘tolong bantu saya, tolong mengerti saya ya’.

Dalam pengalamannya, Gary Vaynerchuk tidak ingin ambil pusing ketika berhadapan dengan orang-orang yang sulit. Gary mengatakan kalau sejak awal ia ‘zero expectation of others’. Gary berusaha memandang permasalahan dengan orang-orang sulit itu secara kontekstual. Ia menggunakan hal itu sebagai kumpulan data terkait bisnisnya di masa depan. Ia kini mempunyai pengetahuan bagaimana menghadapi orang-orang semacam itu kelak.

Ketika Anda menghadapi orang-orang yang sulit, Brian Tracy mengatakan bahwa Anda perlu mundur sejenak. Berdiamlah, jangan berkata apa-apa, dan tersenyumlah. Dan ketika Anda mulai ingin membuka kembali komunikasi, mulailah dengan pertanyaan-pertanyaan.

Mengapa dengan pertanyaan? Karena dalam komunikasi, orang yang mengajukan pertanyaan adalah yang memiliki kendali.