Mengalami masa transisi dalam kehidupan tak pernah mudah. Kita harus siap mengubah rutinitas dan kebiasaan.
Apa yang kita lakukan untuk menghadapi masa transisi?
Pertama-tama, kita perlu meningkatkan kesadaran bahwa masa transisi dapat membawa perubahan yang bertahap atau bisa juga mendadak. Kita perlu berdialog dengan diri kita sendiri tentang bagaimana perasaan kita bila semua itu sungguh terjadi. Selain itu, ambil langkah-langkah proaktif mempersiapkan diri agar nantinya tak mengalami kecemasan atau ketakutan.
Kedua, kita mungkin harus berbicara kepada orang-orang dekat, orang yang kita percaya, atau bahkan dengan ahli (konselor, terapis). Dari mereka, kita mencari saran, bimbingan, dan dukungan.
Ketiga, ketika sudah menjalani masa transisi selama beberapa waktu, kita mulai mengidentifikasi mana hal-hal yang membutuhkan perhatian lebih; dan biasanya kita juga belajar cara-cara baru untuk mengatasi permasalahan.
Gagasan untuk tulisan ini diperoleh dari informasi dalam berita harian Kompas, “Juni Jadi Masa Transisi”, 5 Juni 2020, halaman 1.
Apa yang kita lakukan untuk menghadapi masa transisi?
Pertama-tama, kita perlu meningkatkan kesadaran bahwa masa transisi dapat membawa perubahan yang bertahap atau bisa juga mendadak. Kita perlu berdialog dengan diri kita sendiri tentang bagaimana perasaan kita bila semua itu sungguh terjadi. Selain itu, ambil langkah-langkah proaktif mempersiapkan diri agar nantinya tak mengalami kecemasan atau ketakutan.
Kedua, kita mungkin harus berbicara kepada orang-orang dekat, orang yang kita percaya, atau bahkan dengan ahli (konselor, terapis). Dari mereka, kita mencari saran, bimbingan, dan dukungan.
Ketiga, ketika sudah menjalani masa transisi selama beberapa waktu, kita mulai mengidentifikasi mana hal-hal yang membutuhkan perhatian lebih; dan biasanya kita juga belajar cara-cara baru untuk mengatasi permasalahan.
Gagasan untuk tulisan ini diperoleh dari informasi dalam berita harian Kompas, “Juni Jadi Masa Transisi”, 5 Juni 2020, halaman 1.