Paranoia adalah proses berpikir yang diakibatkan kecemasan atau ketakutan yang berlebihan. Namun, bila kita selidiki atau telusuri apa yang menyebabkan proses berpikir itu terjadi, kita tidak menemukan alasan atau dasar nyata yang jelas.
Bila kita mengalami pemikiran paranoia maka kita percaya hal-hal buruk akan terjadi dan yang menyebabkannya adalah orang-orang lain. Bila kita mengalami paranoia maka kita tidak akan percaya siapapun.
Belum ditemukan secara pasti apa yang menyebabkan paranoia. Dari penelitian ditemukan ada beberapa inidikator yang memungkinkan itu terjadi, yakni:
Serupa dengan gangguan kognitif atau psikologis lainnya, yang terpenting adalah mengenali dan memahami secara lebih baik apa yang sebenarnya menjadi pemicu paranoia tersebut.
Sumber:
Wikipedia: Paranoia.
Mind: Paranoia, Causes of Paranoia.
Bila kita mengalami pemikiran paranoia maka kita percaya hal-hal buruk akan terjadi dan yang menyebabkannya adalah orang-orang lain. Bila kita mengalami paranoia maka kita tidak akan percaya siapapun.
Belum ditemukan secara pasti apa yang menyebabkan paranoia. Dari penelitian ditemukan ada beberapa inidikator yang memungkinkan itu terjadi, yakni:
- Memiliki pengalaman atau perasaan membingungkan atau meresahkan yang tak mudah dijelaskan.
- Cara Anda merasa; jika Anda cemas atau khawatir berlebihan, atau memiliki harga diri yang rendah dan mengharapkan orang lain mengkritik atau menolak Anda.
- Cara Anda berpikir; jika Anda cenderung sampai pada kesimpulan dengan cepat, mempercayai hal-hal tertentu dengan sangat kuat, dan tidak mudah mengubah pikiran Anda.
- Bila Anda terisolasi.
- Bila Anda pernah mengalami trauma di masa lalu.
Serupa dengan gangguan kognitif atau psikologis lainnya, yang terpenting adalah mengenali dan memahami secara lebih baik apa yang sebenarnya menjadi pemicu paranoia tersebut.
Sumber:
Wikipedia: Paranoia.
Mind: Paranoia, Causes of Paranoia.