Dalam organisasi dan komunitas (juga sebagai individu), efektivitas selalu menjadi kapasitas yang selalu dibutuhkan. Orang yang efektif umumnya dianggap cerdik, meyakinkan, mahir dalam hal tertentu, cepat bertindak atau cepat mengerti.
Banyak tulisan yang telah menjabarkan dan penelitian yang mengungkap mengapa efektivitas sangat penting bagi manajer, penjual, komunikator, guru, hingga pemimpin.
Ada indikator yang biasanya dilekatkan pada efektivitas, seperti kemampuan untuk membuat rencana, menentukan tujuan, mengelola waktu, mendelegasikan, fokus terhadap satu hal pada satu waktu, berkomunikasi, membentuk sistem, hingga membuat keputusan.
Namun, ada satu hal yang saya yakini merupakan langkah awal untuk mencapai efektivitas. Itu adalah evaluasi diri. Kita selalu perlu membandingkan antara kondisi dengan tujuan; juga membandingkan antara situasi yang pada saat ini dengan kapasitas yang dimiliki.
Banyak tulisan yang telah menjabarkan dan penelitian yang mengungkap mengapa efektivitas sangat penting bagi manajer, penjual, komunikator, guru, hingga pemimpin.
Ada indikator yang biasanya dilekatkan pada efektivitas, seperti kemampuan untuk membuat rencana, menentukan tujuan, mengelola waktu, mendelegasikan, fokus terhadap satu hal pada satu waktu, berkomunikasi, membentuk sistem, hingga membuat keputusan.
Namun, ada satu hal yang saya yakini merupakan langkah awal untuk mencapai efektivitas. Itu adalah evaluasi diri. Kita selalu perlu membandingkan antara kondisi dengan tujuan; juga membandingkan antara situasi yang pada saat ini dengan kapasitas yang dimiliki.