Musik secara sederhana merupakan perpaduan dari suara-suara. Lewat perpaduan itu, pikiran, perasaan, hingga gerak tubuh tanpa kita sadari dapat saling terhubung satu sama lain.
Menurut Dr. Susan Barry, seorang profesor ilmu neurolobiologi, bila kita aktif membuat atau bermain musik maka sinapsis-sinapsis di otak akan saling berinteraksi secara aktif.
Dr. Dennie Palmer Wolf, melalui hasil risetnya menunjukkan bahwa melalui pembuatan atau bermain musik (tapping, clapping, bouncing, dancing) dapat membangun kontrol motorik tubuh. Selain itu, lewat bagian-bagian yang ada dalam musik (tempo, rhythm, verses, choruses) juga menunjukkan adanya struktur yang dapat membantu anak-anak belajar mengenai aturan-aturan dan rutinitas saat berada dalam suatu aktivitas bersama.
Melalui musik kita dapat mengenali emosi-emosi di dalam diri kita, dapat mengembalikan memori-memori, dan dapat mengekspresikan perasaan kita tanpa perlu menggunakan komunikasi verbal.
Menurut Dr. Susan Barry, seorang profesor ilmu neurolobiologi, bila kita aktif membuat atau bermain musik maka sinapsis-sinapsis di otak akan saling berinteraksi secara aktif.
Dr. Dennie Palmer Wolf, melalui hasil risetnya menunjukkan bahwa melalui pembuatan atau bermain musik (tapping, clapping, bouncing, dancing) dapat membangun kontrol motorik tubuh. Selain itu, lewat bagian-bagian yang ada dalam musik (tempo, rhythm, verses, choruses) juga menunjukkan adanya struktur yang dapat membantu anak-anak belajar mengenai aturan-aturan dan rutinitas saat berada dalam suatu aktivitas bersama.
Melalui musik kita dapat mengenali emosi-emosi di dalam diri kita, dapat mengembalikan memori-memori, dan dapat mengekspresikan perasaan kita tanpa perlu menggunakan komunikasi verbal.