Hidup itu kadang berantakan. Kalau diumpakan sebagai jalan, hidup tak selalu lurus atau linier. Berbelok-belok, bergelombang, dan kadang banyak persimpangan.
Dalam hidup, jarang sekali hal-hal yang saya sebut ini dapat terjadi bersamaan: orang yang tepat, tempat yang tepat, situasi yang tepat, waktu yang tepat. Kalau itu semua bisa Anda peroleh, maka Anda benar-benar beruntung.
Lalu bagaimana menyiapkan diri menghadapi hidup yang berantakan?
Pertama, terimalah kenyataan kalau hidup itu kompleks. Kedua, identifikasi apa saja yang jadi akar masalah, juga dari mana datangnya gangguan atau hambatan. Ketiga, lakukan tindakan sekarang juga walau skalanya kecil, sedikit, dan sederhana. Keempat, fokuslah pada aksi (juga emosi) yang dapat Anda kontrol. Kelima, syukuri apapun hasil yang diperoleh, sembari lakukan evaluasi dan refleksi. Keenam, bentuklah rutinitas atau bangunlah sebuah sistem untuk diri.
Langkah-langkah di atas tidak harus dilakukan sesuai urutan. Yang terpenting segeralah memulai dan miliki pola pikir progresif.
Dalam hidup, jarang sekali hal-hal yang saya sebut ini dapat terjadi bersamaan: orang yang tepat, tempat yang tepat, situasi yang tepat, waktu yang tepat. Kalau itu semua bisa Anda peroleh, maka Anda benar-benar beruntung.
Lalu bagaimana menyiapkan diri menghadapi hidup yang berantakan?
Pertama, terimalah kenyataan kalau hidup itu kompleks. Kedua, identifikasi apa saja yang jadi akar masalah, juga dari mana datangnya gangguan atau hambatan. Ketiga, lakukan tindakan sekarang juga walau skalanya kecil, sedikit, dan sederhana. Keempat, fokuslah pada aksi (juga emosi) yang dapat Anda kontrol. Kelima, syukuri apapun hasil yang diperoleh, sembari lakukan evaluasi dan refleksi. Keenam, bentuklah rutinitas atau bangunlah sebuah sistem untuk diri.
Langkah-langkah di atas tidak harus dilakukan sesuai urutan. Yang terpenting segeralah memulai dan miliki pola pikir progresif.