Bila Anda memiliki karya, apapun bentuknya, tentu Anda ingin karya itu dapat menunjukkan siapa diri Anda. Apa yang ditunjukkan? Tentu apa yang unik dan kreatif, juga apa yang menjadi gaya personal dari diri Anda. Dalam dunia kreatif, hal ini sering diungkapkan dengan pertanyaan: “How to find your voice?” atau bagaimana menemukan suara Anda.
Dalam berpuisi, pilihan diksi merupakan penanda suara penyair. Dalam menyanyi, timbre atau tone merupakan penanda suara penyanyi. Dalam melukis, pilihan warna adalah salah satu yang menjadi penanda suara pelukis.
Lalu bagaimana cara menemukan suara tersebut?
Dengarkan apa yang bersliweran dalam pikiran Anda. Dengarkan juga apa yang ada di sekitar Anda. Perhatikan apa saja emosi yang Anda rasakan.
Cari dan belajarlah dari orang-orang atau referensi yang Anda sukai. Pelajari apa yang membedakan mereka dengan yang lain.
Pilih yang diperlukan. Seperti menulis, Anda perlu mengedit. Anda mungkin perlu mengetahui banyak hal, tapi tidak semua hal itu harus Anda kuasai. Temukan kejelasan dan substansi, temukan kekuatan terbaik Anda. Singkirkan saja hal-hal yang tidak penting.
Dalam berpuisi, pilihan diksi merupakan penanda suara penyair. Dalam menyanyi, timbre atau tone merupakan penanda suara penyanyi. Dalam melukis, pilihan warna adalah salah satu yang menjadi penanda suara pelukis.
Lalu bagaimana cara menemukan suara tersebut?
Dengarkan apa yang bersliweran dalam pikiran Anda. Dengarkan juga apa yang ada di sekitar Anda. Perhatikan apa saja emosi yang Anda rasakan.
Cari dan belajarlah dari orang-orang atau referensi yang Anda sukai. Pelajari apa yang membedakan mereka dengan yang lain.
Pilih yang diperlukan. Seperti menulis, Anda perlu mengedit. Anda mungkin perlu mengetahui banyak hal, tapi tidak semua hal itu harus Anda kuasai. Temukan kejelasan dan substansi, temukan kekuatan terbaik Anda. Singkirkan saja hal-hal yang tidak penting.