Kompetisi

Belum lama ini, saya bertemu dengan orangtua yang bercerita tentang pudarnya kompetisi di antara siswa-siswa terbaik di SMU Negeri. Hal itu dikarenakan siswa-siswa tersebut saat awal masuk sekolah tak lagi melewati seleksi yang ketat seperti generasi sebelumnya.

Satu minggu kemudian, saya dan teman datang ke sebuah pusat belanja alat-alat teknologi. Kami berdua melihat berbagai merek saling berkompetisi menawarkan alat dengan ragam fitur dan fungsi, mulai dari yang paling sederhana sampai yang sangat canggih.

Lalu, beberapa hari kemudian, saya menyaksikan dan mendengar bagaimana kompetisi yang terjadi antara para kandidat pemimpin melalui di peristiwa pemilihan kepala daerah.

Secara sadar atau tidak, kompetisi terjadi di sekitar kita. Kompetisi seharusnya mendorong berkembangnya kualitas. Bila standard, proses, dan dinamika kompetisi hanya dikelola satu kelompok yang homogen maka alternatif pilihan tak bisa tumbuh, dan tentu kualitas tak akan benar-benar teruji.