Bias pikiran

Ketika membuat keputusan atau penilaian terhadap sesuatu, seringkali kita sudah merasa itu tepat.

Alasannya, karena kita telah rasional, sudah memiliki semua informasi yang dibutuhkan, berdasar pada pertimbangan-pertimbangan logis, atau kita sudah punya pengalaman yang serupa sebelumnya.

Tapi pikiran manusia terbatas, pikiran bisa saja bias.

Saat mengolah dan menafsir informasi, pengaruh dari motivasi atau emosi sering berkontribusi terhadap bias pikiran. Salah satu contoh bias pikiran adalah halo effect.

Bila mengalami bias ini, kesan secara keseluruhan terhadap seseorang yang kita temui mempengaruhi apa yang kita pikir dan rasakan tentang orang tersebut. Bias ini sering dihubungkan dengan kesan terhadap daya tarik fisik seseorang. Misalnya, bila kita bertemu seseorang dan memiliki kesan ia menarik dan sukses, kita lalu cenderung melihat ia juga pintar dan baik.

Ada istilah jangan menilai buku hanya dari sampulnya. Bila Anda mencoba memahami seseorang, Anda memang tak cukup hanya melihat sampul buku, Anda perlu melihat semua yang ada pada buku itu, bahkan kadang butuh membaca semua isi buku.