Kenali dan fokus pada kekuatan

Ketika saya kuliah, saya tergabung dalam tim sepakbola fakultas. Posisi saya bek kiri.

Hampir setiap akhir pekan saya berlatih khusus bagaimana bergerak membayangi lawan dan melakukan tackling.

Karena saya menemukan posisi yang tepat dan saya sukai, saya selalu bersemangat saat latihan. Selain itu, melalui latihan yang rutin, tanpa sadar saya mampu menjadi salah satu bek terbaik bukan saja di fakultas, tapi juga di tingkat universitas.

Saya juga berlatih untuk posisi gelandang tengah bertahan. Tapi saya tak pernah optimal di posisi tersebut. Mengapa? Karena posisi gelandang tengah bertahan membutuhkan kemampuan menghubungkan antara bagian belakang dengan bagian tengah tim, bahkan kadang membantu penyerangan. Singkatnya, posisi ini memerlukan visi tentang wilayah permainan yang lebih luas daripada wilayah permainan bek.

Lewat cerita pengalaman itu, saya ingin menunjukkan bahwa keberhasilan saya menjadi bek karena saya sudah mengidentifikasi apa yang menjadi kekuatan saya.

Kadangkala, kita lebih sibuk berusaha memperbaiki kelemahan daripada sunguh-sungguh mengembangkan kekuatan.

Tak ada yang salah bila Anda mencari kelemahan Anda dan mencoba memperbaikinya. Anda mungkin dapat bertumbuh lebih baik. Tapi, bisa jadi pertumbuhan tersebut lajunya sangat lambat. Banyak energi, waktu, juga perhatian yang sebenarnya lebih tepat dan diperlukan untuk mengenali dan mengembangkan kekuatan Anda.

Sebagai contoh, bila Anda menekuni bidang komunikasi, apa kekuatan ekspresi komunikasi Anda? Bila Anda kuat dalam visual, berlatihlah membuat presentasi gagasan Anda secara visual. Belajarlah komposisi warna, belajarlah menggambar atau sketsa, atau belajarlah tipografi.

Anda harus memiliki keyakinan bahwa dengan terus-menerus fokus pada kekuatan, Anda memperluas tingkat kemungkinan kemajuan karier Anda. Atau, paling tidak ingatlah ini: Anda akan kesulitan mencapai kesuksesan bila Anda tak bahagia dengan apa yang Anda lakukan.