Bila Anda seorang penulis, pernahkah Anda kehabisan ide bagus? Tentu saja.
Hal itu bisa juga dialami oleh para penulis yang paling produktif sekalipun. Tapi satu hal yang mereka tetap lakukan adalah terus menulis.
Pertanyaan: dari mana bisa terus menulis kalau mereka kehabisan ide? Mereka mencuri ide orang lain. Namun bukan mencuri dalam arti mengambil seperti aslinya tanpa ijin. Mereka sebenarnya meminjam ide tersebut.
Mereka mencari dan menemukan konten-konten yang menarik, membacanya, lalu membuat arsipnya. Ketika merasa “tergerak” untuk menulis sebuah topik, mereka kemudian mengolah, menambah, mengurangi, melengkapi atau membuat kombinasi ide di dalam konten yang mereka arsipkan tadi dengan ide-ide lain.
Dalam dunia penulisan online, hal ini dikenal dengan istilah kurasi konten (content curation). Yang dilakukan bukan mencipta konten sendiri tetapi membuat konten dari konten milik orang lain.
Berikut beberapa artikel/post untuk mempelajari lebih jauh tentang kurasi konten.
Manifesto For The Content Curator: The Next Big Social Media Job Of The Future?, Posted by Rohit Bhargava
Content Curation Guide for SEO - What, How, Why, Posted by Gianluca Fiorelli
How Content Curation Can Improve Your Search Rankings, Posted by Neil Patel
Is Your Content Curation Ethical? A 10-Step Checklist, Posted by Pawan Deshpande
Sumber lain yang patut disimak adalah:
Curata. Founder: Pawan Deshpande. Curata adalah software untuk kurasi konten-konten yang relevan dan berkualitas. Di dalam situs Curata terdapat tutorial dan kiat terkait kurasi konten.
Brain Pickings. Founder: Maria Popova. Brain Pickings adalah yang salah satu blog yang mempraktikkan kurasi konten-konten yang menarik dan ditulis secara mendalam.
Hal itu bisa juga dialami oleh para penulis yang paling produktif sekalipun. Tapi satu hal yang mereka tetap lakukan adalah terus menulis.
Pertanyaan: dari mana bisa terus menulis kalau mereka kehabisan ide? Mereka mencuri ide orang lain. Namun bukan mencuri dalam arti mengambil seperti aslinya tanpa ijin. Mereka sebenarnya meminjam ide tersebut.
Mereka mencari dan menemukan konten-konten yang menarik, membacanya, lalu membuat arsipnya. Ketika merasa “tergerak” untuk menulis sebuah topik, mereka kemudian mengolah, menambah, mengurangi, melengkapi atau membuat kombinasi ide di dalam konten yang mereka arsipkan tadi dengan ide-ide lain.
Dalam dunia penulisan online, hal ini dikenal dengan istilah kurasi konten (content curation). Yang dilakukan bukan mencipta konten sendiri tetapi membuat konten dari konten milik orang lain.
Berikut beberapa artikel/post untuk mempelajari lebih jauh tentang kurasi konten.
Manifesto For The Content Curator: The Next Big Social Media Job Of The Future?, Posted by Rohit Bhargava
Content Curation Guide for SEO - What, How, Why, Posted by Gianluca Fiorelli
How Content Curation Can Improve Your Search Rankings, Posted by Neil Patel
Is Your Content Curation Ethical? A 10-Step Checklist, Posted by Pawan Deshpande
Sumber lain yang patut disimak adalah:
Curata. Founder: Pawan Deshpande. Curata adalah software untuk kurasi konten-konten yang relevan dan berkualitas. Di dalam situs Curata terdapat tutorial dan kiat terkait kurasi konten.
Brain Pickings. Founder: Maria Popova. Brain Pickings adalah yang salah satu blog yang mempraktikkan kurasi konten-konten yang menarik dan ditulis secara mendalam.