Digital learning tak bisa diabaikan

Dunia sudah berubah karena teknologi. Jarak geografis semakin pendek. Respon dan umpan balik semakin cepat. Identitas seseorang bisa dikumpulkan melalui jejaknya secara online.

Digital learning atau pembelajaran secara digital terjadi karena berubahnya medium belajar. Pendidikan, sekolah, dan terutama guru tak bisa tinggal diam menonton perubahan yang ada. Pembelajaran kini melampaui aktivitas di ruang-ruang kelas.

Beberapa bentuk belajar secara digital, yaitu penggunaan aplikasi (app), situs jejaring sosial (social network site), dan platform komunikasi. Mulai dari munculnya belajar jarak jauh (distance learning), aktivitas pengajaran, tugas, dan umpan balik lewat blog, video (youtube), media sosial (facebook, google+), hingga penggunaan laptop, tablet, atau iPad di kelas.

Namun, pembelajaran secara digital bukanlah sekadar mengganti kertas dan pensil. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan.

Akses yang terbuka. Lebih dari sekadar alat/media yang dapat menghubungkan siapapun dari berbagai tempat, semua  orang perlu memperoleh akses terhadap materi belajar yang sama dengan kesempatan yang sama.

Kegiatan belajar lebih aktif. Salah satu yang menarik dari pembelajaran secara digital adalah kemampuan untuk memunculkan interaksi secara aktif dan saling berbalas. Materi atau tugas belajar dapat ditangapi secara lebih cepat, bahkan langsung (real time). Selain itu, bentuk materi belajar tak lagi hanya teks, tapi juga audio dan visual sehingga lebih menarik perhatian.

Perubahan dan perkembangan teknologi ini tak bisa diacuhkan oleh siapapun yang terlibat dalam konteks belajar. Seseorang yang belajar tak lagi hanya menerima pengetahuan tapi juga mengumpulkan, berbagi, dan menghasilkan pengetahuan.