Prasangka buruk

Prasangka buruk dapat mengakibatkan timbulnya bias, intoleransi terhadap yang berbeda, ujaran kebencian, tindak kejahatan berdasar pada kebencian, diskrimasi, hingga penindasan.

Masalahnya prasangka buruk yang terjadi pada diri kita sering kali terjadi tanpa kita sadari. Bisa saja prasangka itu sudah mengakar atau diajarkan. Yang terpenting kita perlu menyadari dan melawan prasangka buruk yang kita miliki terhadap orang lain.

Bagaimana cara melawan prasangka buruk?

Kita perlu memahami dan menerima bahwa prasangka itu memang ada. Kita sering bias, baik secara sadar maupun tidak, terhadap orang lain. Coba uji prasangka buruk kita dengan pertanyaan semacam ini: Bukti apa yang kita miliki yang membuat penilaian kita tentang orang tertentu itu benar? Atau apa yang saya ketahui dan tidak saya ketahui tentang orang atau kelompok ini?

Belajarlah berempati kepada orang dari kelompok lain. Bayangkan diri kita berada dalam posisi yang sama dengan orang lain tersebut.

Jalinlah hubungan dengan orang dari kelompok lain. Kenali prasangka seperti apa yang mereka alami dari orang lain. Kita harus belajar memahami bagaimana rasanya dinilai berdasarkan sesuatu seperti warna kulit, jenis kelamin, etnis, agama, atau usia kita.

Sabotase diri

Saya sering melakukan sabotase terhadap diri sendiri. Bagaimana bentuk sabotase diri itu? Semua aktivitas yang sudah saya mulai dan jalankan, tetapi kemudian tidak saya tuntaskan. Semua hal yang saya niatkan untuk lakukan, tetapi tidak pernah saya wujudkan.

Anda mungkin pernah mengalami hal yang sama dengan saya. Anda meragukan diri sendiri dan menghindar dari tantangan. Atau Anda sudah dalam sebuah proses mengerjakan atau membangun sesuatu, lalu entah dari mana, Anda akan menemukan alasan untuk tidak melanjutkan.

Ketika momen-momen semacam ini menjadi pola yang berulang, Anda sebenarnya sedang melakukan sabotase diri.

Sabotase diri dapat dilakukan secara sadar atau tidak sadar. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Merasa diri tidak cukup baik, takut gagal, takut terhadap hal yang tidak diketahui, bahkan takut terhadap tekanan yang datang seiring dengan kesuksesan. Penyebab juga dapat datang dari kesulitan yang dialami pada masa kecil, kesulitan dalam relasi, hingga masalah disonansi kognitif.

Bagaimana cara mengatasi sabotase diri? Yang paling sederhana adalah Anda dapat membuat catatan mengenai apa saja perilaku yang merugikan diri sendiri dan stres yang ditimbulkannya. Lalu catat juga apa atau dari mana sumber stres tersebut serta bagaimana cara merespons yang lebih baik dan lebih sehat.

Optimisme atau pesimisme

Seorang teman mengatakan ke saya kalau optimisme atau pesimisme itu hanyalah cerita yang saya ceritakan pada diri saya sendiri. Ketika saya menceritakan hal-hal negatif kepada diri saya, saya akan menjadi pesimis. Sebaliknya, kalau saya menceritakan hal-hal positif kepada diri saya, saya akan menjadi optimis.

Orang yang pesimis cenderung terpaku pada kekurangan atau kelemahan, tidak mengeksplorasi berbagai hal karena takut gagal, dan mengabaikan keterampilan diri atau kekuatan pribadi.

Orang yang optimis mencoba untuk proaktif, tidak menyerah, dan percaya bahwa tindakan yang dilakukan penting dan memiliki dampak.

Optimisme atau pesimisme berhubungan dengan kesadaran diri. Ketika Anda menjadi lebih sadar akan respons khas dari diri Anda, Anda secara bertahap akan dapat mengenali apa yang biasa Anda katakan pada diri Anda sendiri. Setelah Anda menyadari seperti apa kebiasaan dari diri Anda ketika menghadapi atau mengalami suatu hal, Anda kemudian punya pilihan untuk mengubahnya atau tidak.

Anda selalu dapat mempersiapkan diri menghadapi situasi sulit sembari tetap berharap yang terbaik.

Jalan dan jembatan

Jalan dan jembatan lebih dibutuhkan daripada gedung. Membangun jalan dan jembatan lebih penting daripada membangun gedung.

Jalan dan jembatan adalah penggerak utama aktivitas ekonomi.

Jalan dan jembatan memungkinkan perjalanan orang untuk dapat membeli barang dan jasa di sekitar area tinggalnya dan di luar area tinggalnya.

Jalan dan jembatan memungkinkan perjalanan orang untuk mengirim bahan mentah dan barang jadi ke beragam tujuan.

Jika ingin membuat sesuatu yang memiliki dampak jangka panjang, bangunlah jalan dan jembatan.

Kolaborasi itu penting tapi tidak mudah

Pernahkan Anda mendengar kalimat-kalimat berikut:

“Tidak seorang pun yang memiliki semua jawaban.”

“Masalah-masalah rumit yang kita hadapi tidak bisa diselesaikan oleh satu orang saja.”

“Kita butuh bantuan dari berbagai disiplin ilmu karena yang kita hadapi ini adalah masalah yang kompleks dan multidimensi.”

Kalau melihat kalimat-kalimat di atas, Anda dan saya tahu kalau kolaborasi itu diperlukan. Kita harus bekerja sama dengan orang lain untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan tertentu.

Tapi mengapa kolaborasi tidak mudah dilakukan? Pengalaman saya, salah satu hal yang masalah yang menentukan berhasil tidaknya kolaborasi adalah kepercayaan.

Komunikasi yang efektif

Komunikasi yang efektif bukan hanya tentang bertukar informasi. Komunikasi yang efektif adalah proses pertukaran pesan (informasi, ide, opini, atau jenis pesan lainnya) antara dua orang atau lebih yang menghasilkan pemahaman bersama.

Agar komunikasi yang efektif dapat dicapai, Anda harus mampu menyampaikan pesan dengan jelas. Selain itu, Anda juga perlu mendengarkan secara seksama apa yang dikatakan oleh lawan bicara Anda. Dengan begitu, bukan hanya Anda dapat memahami sepenuhnya apa yang dikatakan lawan bicara Anda, tetapi Anda juga membuat lawan bicara Anda tersebut merasa didengar dan dipahami.

Apa yang perlu Anda lakukan agar Anda bisa berkomunikasi secara efektif?

Sampaikan informasi atau pesan Anda secara jelas dan ringkas. Hindari kata-kata yang tidak perlu dan bahasa yang terlalu kompleks atau terlalu berbunga-bunga.

Semua isyarat nonverbal Anda harus mendukung pesan Anda. Jangan sampai komunikasi verbal dan nonverbal Anda saling bertentangan yang kemudian menyebabkan kebingungan. Ingatlah kalau bahasa tubuh dan ekspresi wajah, bahkan nada suara Anda, dapat menyampaikan lebih banyak hal daripada apa yang Anda katakan.

Belajar dan berlatihlah untuk mendengarkan secara aktif. Berikan perhatian penuh dan tidak terbagi kepada orang yang bicara dengan Anda karena Anda tidak hanya sedang mendengar kata-kata yang diucapkan orang tersebut, tetapi Anda juga harus menangkap seluruh pesannya.

Ketidakpastian itu alami

Ketidakpastian adalah hal yang melekat dalam kehidupan.

Anda bisa saja percaya bahwa begitu Anda mencapai tahap berikutnya dalam hidup Anda -seperti rumah baru, pekerjaan baru, relasi baru- ketidakpastian yang Anda alami akan hilang. Namun, begitu Anda mencapai tahap baru tersebut, Anda akan menghadapi ketidakpastian yang berbeda yang relevan dengan tahap tersebut.

Pengetahuan Anda tentang peristiwa, orang, barang, dan hal lainnya selalu terbatas. Anda bisa saja merencanakan, mengendalikan, atau memprediksi hasil di masa mendatang, tetapi peristiwa acak dapat dan memang selalu terjadi.

Anda tak bisa menganggap ketidakpastian sebagai musuh karena segala sesuatu memang berubah setiap hari.

Anda perlu belajar menerima bahwa ketidakpastian dan perubahan adalah bagian yang normal dari kehidupan. Setelah itu, Anda belajar bagaimana cara mengubah cara berpikir Anda sehingga Anda dapat hidup tanpa terus-menerus cemas dan takut akan hal yang tak terelakkan.

Mengatur sumber daya yang terbatas

Ketika Anda dihadapkan dengan jumlah yang banyak, sangat berlimpah, atau bahkan tak terbatas, apa hal terpenting yang dapat Anda lakukan?

Ketahui sejauh mana bagian dan porsi yang Anda perlukan.

Kendalikan diri Anda. Aturlah emosi, pikiran, dan perilaku Anda; aturlah dorongan dan keinginan yang muncul dalam diri Anda. Semua hal tersebut adalah sumber daya yang terbatas yang Anda miliki.

Kasus kejahatan

Saya tidak mempelajari ilmu hukum atau ilmu krimonologi secara formal. Saya menulis ini hanya karena saya tertarik pada film-film yang mengisahkan tentang kasus kejahatan.

Pertanyaan yang muncul saat saya menonton film-film itu adalah apa yang paling penting ketika mempelajari dan memahami suatu kasus kejahatan? Menurut saya, ada dua.

Pertama, Anda harus peduli pada motif dan niat. Motif adalah alasan terjadinya kejahatan. Niat adalah keputusan sadar untuk melakukan kejahatan.

Motif biasanya didasarkan pada suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengarah pada tindak kejahatan. Motif memberikan alasan mengapa kejahatan terjadi.

Niat berarti hal-hal yang direncanakan untuk dilakukan atau dicapai. Niat adalah keputusan sadar untuk melakukan kejahatan.

Kedua, Anda harus peduli pada bukti. Bukti mengacu pada berbagai sumber informasi yang bisa dipakai untuk membuktikan atau membantah poin-poin yang dipermasalahkan dalam suatu kasus kejahatan.

Bukti adalah komponen dasar dalam proses investigasi terhadap kasus kejahatan. Bukti harus dikumpulkan, didokumentasikan, dilindungi, divalidasi, dianalisis, dan pada akhirnya akan dipresentasikan.

Apa yang dapat dilakukan oleh musik?

Music is the best thing in the whole galaxy.

Kalimat itu diucapkan oleh seorang murid sekolah dasar ketika Jacob Collier mengajar tentang musik di kelasnya.

Musik memberikan dampak pada kesehatan fisik, mental, dan emosional. Musik dapat membantu Anda untuk mengelola emosi dan suasana hati, meningkatkan produktivitas dan konsentrasi, bahkan musik dapat membantu tidur Anda menjadi lebih baik.

Bagi Paul Nordoff dan Clive Robbins, serta mungkin juga semua terapis musik lain di dunia, musik dapat menjadi penyelamat bagi orang-orang yang mengalami hambatan atau isolasi dengan kondisi-kondisi fisik, psikologis, emosional, dan neurologisnya.

Daniel J. Levitin dan Mona Lisa Chanda menemukan bahwa musik meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh dan mengurangi stres. Mendengarkan musik juga ditemukan lebih efektif daripada obat resep dalam mengurangi kecemasan sebelum operasi.

Musik dapat meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit. Para peneliti menemukan bahwa gerakan fisik yang digunakan ketika memainkan musik (bergerak saat bernyanyi, memainkan alat musik, atau menari) memunculkan aktivitas yang tersinkronisasi yang secara signifikan meningkatkan ambang batas terhadap rasa sakit. Para terapis musik menggunakan musik untuk mencapai tujuan seperti pengurangan rasa sakit.

Musik memiliki kemampuan untuk membuat Anda merasa gembira, nyaman, termotivasi, dan rileks. Musik memiliki kekuatan untuk membawa kita kembali ke masa lalu dan menenangkan pikiran yang cemas.

Bagaimana cara memilih warna yang tepat?

Apa warna yang tepat untuk menggambarkan diri Anda? Apa warna yang tepat untuk menggambarkan brand Anda? Apa warna pakaian yang paling mewakili identitas diri Anda? Apa warna kemasan dan logo yang paling menggambarkan produk atau jasa Anda?

Para peneliti, khususnya di bidang marketing dan desain, mungkin telah menemukan pola dalam respons manusia terhadap warna. Ada yang menyebutnya sebagai teori warna atau psikologi warna. Namun, sepertinya tidak ada yang benar-benar akurat.

Pengetahuan bahwa satu warna akan mempengaruhi emosi tertentu tidak bisa dianggap berlaku secara universal. Anda dapat menganggap warna tertentu menarik secara subjektif bagi diri Anda, tetapi Anda perlu menimbang apakah warna tersebut secara objektif mewakili diri Anda di mata orang lain.

Contoh yang paling umum mungkin adalah warna merah. Orang pertama bisa saja menganggap merah sebagai warna yang memikat. Orang kedua bisa saja menganggap merah sebagai warna yang mengerikan.

Cara lain untuk memilih warna, selain dari pengetahuan tentang teori warna atau psikologi warna, adalah membuat daftar dan menganalisis semua aspek penting yang berhubungan dengan identitas diri Anda atau brand Anda.

Di satu sisi, Anda harus mengumpulkan informasi mengenai sejarah, pesan yang ingin disampaikan, serta nilai-nilai inti dari diri Anda atau brand Anda. Pertimbangkan karakteristik mana yang paling mewakili kepribadian dari diri Anda atau brand Anda.

Di sisi lain, amati dan pelajari seperti apa konteks dan audiens yang menjadi tujuan dari diri Anda atau brand Anda. Misalnya, Anda perlu mengetahui budaya, jenis kelamin, dan usia dari audiens Anda karena warna yang berbeda dipersepsikan dengan cara yang berbeda oleh orang yang berbeda.

Bagaimana agar Anda menjadi eksklusif?

Eksklusif yang saya maksud di sini bukanlah yang negatif. Bukan Anda sekadar menciptakan kesan khusus lalu Anda memisahkan diri dari semua orang. Eksklusif yang saya maksud adalah Anda mengutamakan hal-hal penting seperti kualitas, berani menjadi diri sendiri, dan mengembangkan diri secara berbeda.

Bagaimana carannya?

Anda terus belajar mengenali dan mengembangkan kemampuan untuk mengenali pikiran dan perasaan Anda sendiri. Jadilah unik, khas, tidak ikut-kutan.

Berkomunikasilah dengan jelas dan selalu mendengarkan dengan seksama.

Berhati-hatilah bertutur dan selalu pertimbangkan kata-kata yang Anda sampaikan.

Perlakukan orang lain dengan positif dan hormat. Mintalah maaf bila Anda telah melakukan kesalahan.

Tetaplah tenang ketika menanggapi sesuatu. Jangan mudah terpancing, cemas, atau reaktif. Kelola emosi Anda.

Jika Anda mengatakan akan melakukan sesuatu, lakukanlah. Selalu upayakan untuk menepati komitmen Anda dalam perkataan dan perbuatan.

Jika seseorang memercayai Anda dan memberi tahu Anda sesuatu, jangan bagikan informasi orang tersebut dengan orang lain. Selalu jaga kerahasiaan.

Ambisi

Ambisi seharusnya bukan tentang sikap egois atau arogansi.

Ambisi seharusnya adalah bentuk otorisasi diri. Anda melakukan sesuatu, bertindak, atau mempercayai sesuatu tanpa persetujuan eksternal. Anda memberi izin atau wewenang kepada diri Anda sendiri.

Kompromi bukan hal yang buruk

Kompromi bisa menjadi hal buruk. Kita dapat dianggap tidak setia pada nilai-nilai dan keyakinan inti kita. Anggapan seperti ini tidaklah benar karena dalam kehidupan sehari-hari kita selalu melakukan kompromi.

Kita membuat kompromi dengan teman, saudara kandung, tetangga, atau pasangan kita agar tetap dapat bersama. Di tempat kerja, kita membuat kompromi dengan atasan dan rekan kerja kita. Di jalan, kita membuat kompromi dengan semua kendaraan yang melintas dan juga dengan orang yang berjalan kaki.

Kompromi itu seperti mencapai kesepakatan bersama. Kompromi berarti kita menemukan titik temu dengan orang lain.

Menghindari ketergantungan pada algoritma

Ketika Anda masuk ke media digital atau media sosial, apakah Anda mencari pilihan sendiri tentang apa yang ingin dilihat atau Anda mengikuti pilihan yang direkomendasikan oleh media itu? Apakah Anda menjelajah secara bebas lebih dulu lalu memilih yang Anda ingin ketahui atau Anda mengikuti pilihan yang paling banyak disarankan oleh media itu?

Kalau Anda mengikuti pilihan yang paling banyak disarankan atau paling direkomendasikan oleh media itu, bisa jadi algoritme sudah mendikte Anda.

Mungkin menerima saran algoritma dapat menghemat tapi kalau itu terus berulang maka penilaian mandiri Anda akan hilang. Jangan sampai Anda kehilangan kemampuan membuat keputusan berdasar insting Anda sendiri.

Mengaku salah

Saya pernah berbuat salah dalam pekerjaan. Saya mengakuinya dan meminta maaf.

Saya pernah berbuat salah dalam hubungan pertemanan. Saya juga mengakuinya dan minta maaf kepada teman saya.

Mengakui kesalahan lalu meminta maaf tidaklah mudah. Anda berhadap-hadapan dengan ego Anda. Anda harus rendah hati menyadari dan mengakui kalau Anda tidak sempurna. Selain itu, Anda melepaskan kekuasaan dan kendali diri terhadap Anda, orang yang akan menilai diri Anda berdasar kesalahan yang Anda lakukan.

Apa artinya kalau saya mengakui kesalahan dan meminta maaf?

Saya harus mampu bersikap objektif tentang diri saya bahwa saya tidak selalu benar. Saya harus belajar dari kesalahan yang saya perbuat. Saya perlu terbuka terhadap masukan dan bersedia untuk berubah. Saya harus belajar berkata dan bertindak lebih baik lagi di masa mendatang. Ini tentang refleksi diri dan pengembangan pribadi.

Aksi lebih penting daripada kesadaran

Ketika Anda mengetahui keberadaan sebuah tempat, tidak berarti Anda akan segera pergi mengunjungi tempat tersebut.

Kalau Anda mengetahui suatu rumus tertentu saat menghadapi soal matematika, belum tentu Anda memakai rumus itu untuk segera menyelesaikan soal matematika yang Anda kerjakan.

Berapa banyak kampanye perlindungan terhadap alam dan lingkungan yang dilakukan dan disebarluaskan untuk menarik perhatian banyak orang. Dari upaya itu, seberapa besar dampak kampanye itu menggerakkan orang untuk melakukan perubahan? Sepertinya tidak banyak.

Kesadaran diri dan kesadaran sosial, sama halnya dengan pengetahuan, memang penting tetapi tidak cukup.

Bertindak atau melakukan aksi tetap langkah yang utama, dan ini yang paling berat.

AI dan pekerjaan

AI (artificial intelligence) adalah gelombang baru perubahan. Beberapa pertanyaan muncul sehubungan dengan relasi antara AI, pekerja, dan pekerjaan?

Apakah AI (artificial intelligence) membuat manusia sebagai pekerja menjadi tidak berarti lagi karena dengan mudah digantikan? Atau AI malah membuat pekerja jadi lebih bernilai dari sebelumnya?

Apakah AI (artificial intelligence) membuat pekerja dan pekerjaannya tidak relevan lagi? Atau AI membuat semua hal, terutama manusia sebagai pekerja, menjadi lebih berguna?

Beberapa isu berkaitan dengan AI yang sudah terjadi dan menjadi diskusi menunjukkan bahwa AI memiliki tantangan dan peluang.

Contoh isu sehubungan dengan tantangan pada masa depan AI:

- Masalah pengumpulan data. Program atau aplikasi AI memperlihatkan pengumpulan data pribadi yang ekstensif dan ini tentu menimbulkan masalah privasi.

- Masalah kepatuhan terhadap regulasi. Bagaimana memastikan program atau aplikasi AI mematuhi undang-undang privasi dan hak pengguna.

Contoh isu sehubungan dengan peluang pada masa depan AI:

- Tugas rutin diotomatisasi. Program atau aplikasi AI dapat mengerjakan tugas-tugas yang berulang dan ini membebaskan manusia sebagai pekerja melakukan peran yang lebih strategis.

- Membuat peta pembelajaran yang adaptif. Program atau aplikasi AI menyesuaikan konten pendidikan berdasarkan gaya belajar dan kemajuan individu.

Pandangan optimis tentang AI adalah AI akan mengembangkan kreativitas manusia dan memperkuat potensi manusia. Namun, jangan lupa pada saat yang sama, hal sebaliknya juga terjadi, yaitu risiko terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kejahatan yang canggih, juga akan muncul dan berkembang.

Lihat informasi berikut:

Rethinking AI's impact: MIT CSAIL study reveals economic limits to job automation.

The Future of Jobs Report 2025.

Menipu diri sendiri

Bila Anda menipu diri Anda sendiri, itu berarti Anda sedang melihat dunia sebagaimana Anda inginkan, bukan sebagaimana adanya.

Apa yang dapat menjadi bahan dasar sehingga Anda mampu menipu diri sendiri? Jawabannya dapat bermacam-macam. Yang umum biasanya adalah ideologi dan prasangka. Cara bekerjanya adalah Anda akan mencari bermacam hal negatif yang sesuai dan konsisten dengan ideologi dan prasangka tersebut.

Menipu diri itu melelahkan bahkan dapat menjadi racun yang perlahan akan menggerogoti ketenangan pikiran kita.

Lawan dari menipu diri sendiri adalah jujur kepada diri sendiri. Bagaimana memulai proses untuk jujur kepada diri sendiri?

Tahap awal adalah Anda harus menjadi pengamat terhadap diri dan hidup Anda sendiri. Amati kapan Anda paling sering berbohong kepada diri sendiri? Strategi psikologis apa yang paling sering Anda gunakan untuk memanipulasi kebenaran dan setelah itu Anda merasa lebih baik?

Sama seperti semua hal di dalam hidup, mengakui kebenaran dan menjadi jujur kepada diri sendiri adalah pilihan.

Apa pentingnya popularitas?

Popularitas apa yang Anda inginkan? Anda ingin populer karena gagasan atau karena masalah-masalah yang Anda buat? Anda ingin populer karena status sosial tertentu yang berhasil Anda capai atau karena kontroversi yang Anda timbulkan?

Sebenarnya ingin populer adalah hal wajar dan umum karena mungkin ada keinginan kita untuk disukai dan dikagumi atas apa yang kita miliki atau hasilkan, seperti prestasi, barang, ide, atau tindakan. Namun, kalau Anda mengejar popularitas, Anda pasti tahu, popularitas itu sering kali berubah-ubah dan cepat berlalu.

Kalau Anda hanya ingin populer, cepat atau lambat Anda cenderung akan berkompromi untuk menyenangkan banyak orang yang Anda juga tidak pernah tahu siapa mereka.

Lalu apa yang lebih penting dari menjadi populer?

Menjadi bermanfaat dan selaras dengan orang-orang dan kondisi yang ada. Untuk sampai pada tahap ini, Anda perlu fokus dan selalu relevan.

Cerita adalah alat yang ampuh

Manusia adalah mesin pembuat cerita. Tak terhitung berapa banyak cerita yang dapat diciptakan, direvisi, didaur ulang, atau dimodifikasi oleh manusia.

Cerita memiliki kekuatan untuk memengaruhi sikap, keyakinan, dan perilaku. Pengaruh itu bukan hanya kepada orang lain, tetapi juga kepada diri kita sendiri.

Paul Smith pernah menyampaikan bahwa para pembelajar visual memberi apresiasi terhadap gambaran-gambaran mental yang ditimbulkan oleh cerita, para pembelajar auditori berusaha fokus pada kata-kata dan suara dari si pembawa cerita, dan para pembelajar kinestetik mengingat perasaan-perasaan dan hubungan emosional dari cerita yang disampaikan.

Argumen yang disusun dengan kuat dan ditambah dengan data mungkin punya kemampuan membentuk persepsi. Namun, cerita yang dituturkan dengan baik dapat mengubah pikiran dan menginspirasi tindakan.

Tidak bisa berhenti hanya pada pengetahuan

Ketika Anda memiliki pengetahuan, Anda seperti memiliki peta. Peta itu memberitahu di mana posisi Anda. Peta itu hanyalah titik awal, titik berangkat.

Tahap berikutnya adalah mulai menarik garis. Anda bertindak. Anda mulai melangkah, Anda mulai melakukan perjalanan.

Ketika Anda bertindak, Anda akan menemukan pengembangan, pelengkapan, dan tentu saja kesenjangan antara pengetahuan dan realita.

Pengetahuan hanya tumbuh ketika Anda memberinya gerakan. Aksi, tindakan, atau melakukan sesuatu berarti mengubah yang abstrak menjadi nyata.

Setelah mempelajari dan memahami

Saya punya keponakan yang belum lama ini belajar bersepeda.

Awal belajar, hari pertama, dia jatuh beberapa kali. Hari kedua dan ketiga, dia jatuh berkali-kali. Orangtuanya memberitahunya untuk berhenti sejenak agar dia tidak frustasi karena tidak berhasil. Keponakan saya tidak mau berhenti. Dia tetap mencoba setiap hari. Sampai tiba hari kedelapan, dia akhirnya sudah bisa mengayuh sepeda dan seimbang, meski masih kadang jatuh.

Hari pertama sampai hari keempat, dia sebenarnya sedang mempelajari cara bersepeda. Dia mencoba memahami bagaimana cara kerja antara sepeda dan tubuhnya.

Hari kelima dan seterusnya, dia sedang mengubah apa yang dipelajari menjadi kebiasaan. Selain mencoba, pada hari-hari dia belajar bersepeda itu, dia juga memupuk komitmennya untuk terus belajar. Lalu, dia menjadi terbiasa dan akhirnya mahir melakukan.

Mangapa komunikasi penting?

Tidak ada seorang pun yang sama persis dengan Anda. Setiap orang dapat sangat berbeda, satu dari sekian banyak, khas, unik.

Setiap orang bisa datang dari latar belakang yang berbeda, memiliki pengalaman yang berbeda, memiliki cara berpikir yang berbeda, memilih peran yang berbeda.

Lalu apa atau bagaimana agar masing-masing orang yang berbeda dapat saling mengetahui, mengenali, bahkan sampai pada tahap memahami satu sama lain? Jawabannya adalah komunikasi.

Komunikasi sangat penting untuk semua jenis hubungan, baik hubungan pribadi maupun profesional. Seperti apa pun kondisi atau posisi Anda sekarang dalam hidup, komunikasi adalah salah satu kunci kesuksesan pribadi dan karier.

Ketika Anda sedang ingin menyampaikan ide atau perasaan Anda, bagaimana cara Anda mengekspresikan diri? Saat ada orang yang sedang mengalami masalah dan ingin didengar, apakah Anda duduk diam dan mendengarkan? Untuk memperoleh informasi, apakah Anda menonton, melihat, atau membaca? Ketika Anda ingin gagasan Anda diterima dan dipahami orang, apakah Anda menulis atau berbicara? Itu semua adalah perkara komunikasi.

Anda bisa saja menyampaikan pendapat Anda atau menyatakan sudut pandang Anda, tetapi Anda juga harus memperhatikan dan memahami orang lain.

Carl Rogers, seorang psikolog, menyatakan “When I have been listened to and when I have been heard, I am able to re-perceive my world in a new way and to go on”.

Apa yang Anda lakukan ketika bosan?

Ketika Anda merasa bosan, bisa jadi itu tanda otak Anda butuh istirahat. Banyak ahli otak atau psikolog yang menyarankan untuk mengingat kembali masa kecil Anda saat Anda bosan. Ajukan pertanyaan: Apa yang Anda suka lakukan saat kecil?

Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan ketika merasa bosan:

Buat daftar lagu-lagu favorit Anda pada masa sekolah menengah. Cari, kumpulkan, lalu putar lagu-lagu tersebut.

Mainlah video game. Jika Anda tidak memiliki perangkat video game di rumah, handphone, atau komputer Anda, Anda dapat mencarinya secara gratis di internet.

Jalan-jalan. Anda dapat pergi jalan-jalan menggunakan kendaraan, tetapi jalan kaki masih yang terbaik.

Berbaringlah dan dengarkan dialog atau monolog dari siaran radio, podcast, audiobook, atau youtube. Carilah percakapan yang menarik, menenangkan, atau menginspirasi.

Menonton acara memasak. Meski Anda belum pernah merasakan kuliner yang Anda tonton, ketika menonton, Anda kadang dapat memperoleh bukan hanya tampilan visual tapi juga inspirasi dari teknik memasak bahkan sejarah tentang kuliner tersebut.

Corat-coret. Anda pasti pernah mengalami bosan di kelas saat sekolah, Anda lalu mencoret-coret di buku catatan Anda? Cobalah lagi seperti itu. Anda dapat membuat dalam bentuk sketsa, doodle, ilustrasi, atau karikatur.

Lakukan riset mendalam tentang tokoh atau figur tertentu. Itu bisa orang yang Anda sukai atau kagumi, atau bisa juga secara acak. Anda dapat mengumpulkan semua berita, wawancara, dan foto-foto orang tersebut. Anda dapat mengumpulkan semua informasi masa lalu hingga yang terkini dari orang itu.